Senin, 12 Desember 2011

Konsep Nonaka dan Takeuchi (1995)


Nonaka dan Takeuchi (1995) mendefinisikan transformasi pengetahuan tacit dan eksplisit 
menjadi empat mode, yaitu sosialisasi (socialization), eksternalisasi (externalization), kombinasi 
(combination) dan internalisasi (Internalization). Sosialisasi merupakan transformasi pengetahuan tacit 
individu ke pengetahuan tacit individu yang lain. Sosialisasi merupakan suatu proses penyebaran 
pengalaman (sharing experience) kepada individu yang lain, seperti model penyebaran mental dan 
ketrampilan teknis. Kunci untuk mengembangkan pengetahuan tacit adalah pengalaman. Tanpa 
pengalaman yang disebarkan atau dibagikan, akan sulit sekali bagi seseorang untuk mempengaruhi 
proses berpikir orang lain.Eksternalisasi adalah proses transformasi  pengetahuan tacit menjadi konsep pengetahuan 
eksplisit. Emig (1983) menyatakan bahwa menulis adalah salah satu aksi atau tindakan konversi 
pengetahuan tacit menjadi eksplisit (Nonaka dan Takeuchi, 1995). Mode eksternalisasi dari konversi 
pengetahuan secara tipikal terlihat seperti proses penciptaan konsep kreasi dan diperkuat dengan 
dialog atau kumpulan refleksi. Ketika tidak dapat menemukan ekspresi yang cukup untuk berimajinasi 
melalui metode analitik deduktif ataupun induktif, maka digunakan metode nonanalitik yaitu seringkali 
dilakukan dengan analogi atau model. 
Kombinasi adalah proses sistematisasi konsep menjadi pengetahuan sistem.  Dalam konversi 
ini melibatkan kombinasi dari pengetahuan eksplisit yang berbeda-beda. Perubahan individu dan 
kombinasi pengetahuan melalui media seperti dokumen, pertemuan (meeting), percakapan telepon, 
atau melalui jaringan komunikasi terkomputerisasi. 
Internalisasi adalah proses konversi dari pengetahuan eksplisit menjadi pengetahuan tacit. 
Internalisasi erat kaitannya dengan “learning by doing”. Untuk pengetahuan eksplisit bila menjadi 
pengetahuan tacit, akan sangat membantu diverbalisasi atau didiagramkan menjadi dokumen, manual 
atau cerita. Dokumentasi membantu individual menginternalisasi apa pengalaman mereka, sehingga 
akan memperkaya atau meningkatkan pengetahuan tacit mereka. Sebagai tambahan, dokumen atau 
manual dapat memfasilitasi perpindahan pengetahuan eksplisit ke orang lain, dengan menyebarkan 
pengalaman (secara eksplisit) kepada pengalaman orang lain (secara invidual).  Training atau 
pelatihan juga merupakan salah satu media internalisasi pengetahuan.
Pada organisasi pembelajar yang ideal, sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan 
internalisasi  akan senantiasa terjadi di dalam organisasi dengan kapasitas pengetahuan yang terus 
meningkat, dan apabila digambarkan dalam suatu diagram,  keempat proses transformasi tersebut 
akan membentuk spiral


Nonaka, I., dan H. Takeuchi, 1995, The Knowledge Creating Company, Oxford University Press, New
York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar