Kujiro Nonakan dan Hirotaka Takaeuchi mengusulkan suatu model dari
proses menciptakan pengetahuan untuk memahami sifat dinamis dari
penciptaan pengetahuan dan untuk mengelola proses pengetahuan tersebut
secara efektif. The SECI model adalah spiral model yang diciptakan oleh
mereka, dimana tactic knowledge dan explicit knowledge berinteraksi
dengan satu sama lain dalam proses yang berkesinambungan dan proses ini
mengarah pada penciptaan pengetahuan yang baru. Spiral model menjelaskan
bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh individu dibagi dengan orang lain
sehingga interkoneksi antar individu ini dapat menciptakan pengetahuan
yang baru. Spiral knowledge atau sering dikatakan jumlah pengetahuan
akan terus bertambah seiring dengan banyaknya interaksi dan sharing
pengetehuan antar individu, dalam gambar spiral model, berkembanganya
jumlah pengetahuan dapat dilihat dari besar kecilnya lingkaran spiral
knowledge, semakin besar lingkaran spiral knowledge maka semakin besar
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu.
Ada 4 tahapan dalam model Nonaka dan Takaeuchi, yaitu :
a. Socialization
Socialisation merupakan proses berbagi knowledge, berbagi visi dan berbagi model mental antar anggota perusahaan (connect people to people) untuk menciptakan knowledge yang baru. Sharing dan penciptaan tacit knowledge melalui interaksi dan pengalaman langsung. Tacit knowledge disampaikan melalui proses sosialisasi dalam tim kerja (coaching), proses diskusi dan kemudahan seseorang untuk menghubungi rekan kerja yang mempunyai kompetensi atau keahlian dalam satu bidang.
b. Externalization
.Externalisation merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi. Dengan kata lain, Menerima dan membagikan knowledge yang dimiliki seorang individu kepada orang lain agar menjadi explicit. Konsep atau ide yang dimiliki anggota perusahaan dicoba dioperasionalkan, bisa melalui proses learning by doing, untuk menghasilkan technical know-how yang baru. Hal ini dapat terjadi melalui proses on the job training atau simulasi praktikal.
c. Combination
Combination merupakan proses konversi dari explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi. Pada proses combination memanipulasi explicit knowledge yang dimiliki para individu-individu dengan cara menyortir, menambahkan atau mengkombinasikan diantara beberapa explicit knowledge, menjadi explicit knowledge yang baru. Hal ini dapat terjadi misalnya melalui melalui proses on the job training atau berbagi knowledge dan praktek lapangan.
d. Internalization
Internalisation merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh semua anggota perusahaan terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh perusahaan melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge anggota perusahaan. Pada akhirnya, knowledge yang bersifat explicit tersebut dapat dipelajari, dipahami dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Knowledge yang telah mengalami proses internalisation, kembali menjadi tacit knowledge, yang kemudian perlu diubah kembali menjadi explicit knowledge, demikianlah seterusnya. Melalui siklus ini, dari waktu ke waktu aset knowledge perusahaan akan semakin menjadi kaya dan berkembang.
Sumber :
[1] http://iperpin.wordpress.com/category/organisasi/page/6/
[2] http://knowledgeandmanagement.wordpress.com/seci-model-nonaka-takeuchi/
Ada 4 tahapan dalam model Nonaka dan Takaeuchi, yaitu :
a. Socialization
Socialisation merupakan proses berbagi knowledge, berbagi visi dan berbagi model mental antar anggota perusahaan (connect people to people) untuk menciptakan knowledge yang baru. Sharing dan penciptaan tacit knowledge melalui interaksi dan pengalaman langsung. Tacit knowledge disampaikan melalui proses sosialisasi dalam tim kerja (coaching), proses diskusi dan kemudahan seseorang untuk menghubungi rekan kerja yang mempunyai kompetensi atau keahlian dalam satu bidang.
b. Externalization
.Externalisation merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi. Dengan kata lain, Menerima dan membagikan knowledge yang dimiliki seorang individu kepada orang lain agar menjadi explicit. Konsep atau ide yang dimiliki anggota perusahaan dicoba dioperasionalkan, bisa melalui proses learning by doing, untuk menghasilkan technical know-how yang baru. Hal ini dapat terjadi melalui proses on the job training atau simulasi praktikal.
c. Combination
Combination merupakan proses konversi dari explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi. Pada proses combination memanipulasi explicit knowledge yang dimiliki para individu-individu dengan cara menyortir, menambahkan atau mengkombinasikan diantara beberapa explicit knowledge, menjadi explicit knowledge yang baru. Hal ini dapat terjadi misalnya melalui melalui proses on the job training atau berbagi knowledge dan praktek lapangan.
d. Internalization
Internalisation merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh semua anggota perusahaan terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh perusahaan melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge anggota perusahaan. Pada akhirnya, knowledge yang bersifat explicit tersebut dapat dipelajari, dipahami dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Knowledge yang telah mengalami proses internalisation, kembali menjadi tacit knowledge, yang kemudian perlu diubah kembali menjadi explicit knowledge, demikianlah seterusnya. Melalui siklus ini, dari waktu ke waktu aset knowledge perusahaan akan semakin menjadi kaya dan berkembang.
Sumber :
[1] http://iperpin.wordpress.com/category/organisasi/page/6/
[2] http://knowledgeandmanagement.wordpress.com/seci-model-nonaka-takeuchi/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus