A.) Apa itu stress dan mengapa orang mengalami stress dalam hidupnya :
-> Stres merupakan rangsangan dalam bentuk apapun dan dari manapun yang akan dapat mempengaruhi proses berpikir dan tindakan seseorang. Stres dengan frekuensi dan jumlah yang tinggi akan menimbulkan ketidak seimbangan baik fisik ataupun psikis pada individu.
* Stres adalah perasaan yang tercipta ketika kita bereaksi terhadap kejadian-kejadian tertentu. Ini adalah cara tubuh naik ke sebuah tantangan dan bersiap-siap untuk memenuhi situasi yang sulit dengan fokus, kekuatan, stamina, dan kewaspadaan tinggi.
* Stres dapat dikatakan pula, suatu pola tertentu mengganggu reaksi psikologis dan fisiologis yang terjadi ketika suatu peristiwa mengancam lingkungan motif penting dan kemampuan seseorang untuk mengatasinya.
-> Orang mengalami stres, karena instink tubuh seseorang untuk melindungi dirinya sendiri dari tekanan emosional atau fisik dan juga dalam situasi dan kondisi yang ekstrem, dari bahaya, serta merasakan dirinya tertekan karena suatu permasalahan, ataus sesuatu yang mengancam diri seseorang sehingga dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan
B.) Indikasi jenis-jenis stres yang dialami manusia, diantaranya yaitu :
1. Yang bersifat organobiologik (fisik)
- Kelelahan fisik, seorang mahasiswa yang mengambil kuliah double degree atau mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
- Kehilangan salah satu bagian organ fisik, kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan seseorang atau cacat
- Penyakit infeksi, demam pada penyakit tifus sering diikuti dengan tingkah laku yang sangat gelisah
- Tindakan operasi, operasi payudara yang menyebabkan stres berat pada mahasiswi
2. Yang bersifat psiko-edukatif
Ini berarti ia berasal dari alam psikologik (kejiwaan) dan alam pendidikan (edukasi) dari individu yang bersangkutan. Walaupun jenis-jenis stres itu dapat disebutkan satu demi satu, perlu diketahui bahwa semua jenis stres itu berpengaruh secara menyeluruh (integratif) terhadap perilaku individu.
• Berbagai konflik dan frustasi yang berhubungan dengan kehidupan modern/urban
• Mahasiswa yang tidak boleh kuliah lagi oleh orang tuanya karena masalah biaya, padahal ia bercita cita ingin berpendidikan tinggi.
• Kondisi yang mengakibatkan sikap atau perasaan “rendah diri” sehingga individu “benar-benar” merasa dirinya terpukul “Antara lain dapat disebabkan kegagalan dan rasa rendah diri di mana terasa sekali bahwa “ideal yang diidam-idamkan” tidak mungkin tercapai.
• Iri hati karena dalam membandingkan diri dengan orang lain / pihak lain.
• Kondisi kekurangan yang dihayati sebagai sesuatu cacat yang menentukan kehidupan, umpama: penampilan fisik, jenis kelamin, usia, intelegensi, kondisi cacat (handicap).
• Kondisi perasaan bersalah/berdosa. Tidak jarang berhubungan dengan kode moral etik yang dijunjung tinggi secara pribadi, tetapi gagal dianut dalam praktek.
3.Stress sosio-kultural
-> Kehidupan modern menempatkan individu-individu dalam suatu “kancah stres sosio-kultural” yang cukup besar. Perubahan-perubahan sosial / ekonomi dan sosial budaya berdatangan secara bertubi-tubi. Berbagai kondisi stres dapat dikemukakan secara lebih terperinci, diantaranya :
a. Berbagai fluktuasi ekonomi dan akibatnya (menciutnya penghasilan keluarga yang mengakibatkan orang tua sulit membiayai kita kuliah; kedua orang tuanya mengnganggur; kegelisahan tertentu yang menimpa pribadi individu maupun kelompok, dan lain-lain).
b. Kesenjangan hidup keluarga
c. Berbagai indikator sosial kultural dapat dipergunakan untuk menilai hal tersebut, diantaranya konflik yang mengakibatkan keretakan rumah tangga kedua orang tuanya, berbagai kekecewaan dan sebagainya.
d. Ketidakpuasan dalam perkuliahan
e. Persaingan yang tajam, keras, dan bahkan tidak sehat dikampus
f. Diskriminasi
g. Perubahan sosial yang cepat, Perubahan cepat tidak senantiasa perlu berakibat buruk, bila disertai dengan penyesuaian yang memadai di bidang etik dan moral. Bila kesejajaran ini tidak harmonis, maka pola kehidupan konvensional akan senantiasa merasa terancam dengan berbagai akibat yang tidak diharapkan.
C.) Adakah jenis stress yang Anda alami dalam hidupmu dan bagaimana usaha yang anda tempuh untuk mengatasi masalah stres tersebut!
-> Jenis stres yang pernah saya alami, yaitu hampir sama dengan teman-teman yang lain, yaitu stres yang berjenis organobiologik. Hal ini dikarenakan karena perasaan yang mengganggu reaksi psikologis saya, karena terlalu banyak hal (tugas) yang harus saya lakukan, diantaranya yaitu harus menyelesaikan tugas kuliah dan kerjaan, selain itu stres ini dipacu karena keterbatasan saya dalam memanage waktu untuk mengatur kedua hal tersebut, sehingga sering kali saya mengalami pusing yang berlebihan, badan drop (lemas), dan jika saya benar-benar tidak dapat mengontrol diri & muncul stres di diri saya, maka alergi saya muncul.
Ternyata hal yang diakibatkan karena stres juga dapat bisa memacu alergi (khususnya di bagian kulit) pada di diri saya, & hal tersebut diperkuat karena saya sudah memeriksakannya di tiga dokter spesialis kulit yang berbeda, dan ketiga-nya mengatakan bahwa alergi yang muncul di badan saya itu dipicu karena stres yang saya alami.
-> Usaha yang saya tempuh untuk mengatasi permasalahan stres saya yaitu :
- Saya harus pandai mengatur waktu, dan membuat jadwal (schedule), kapan saya harus belajar, mengerjakan tugas, dan menyelesaikan pekerjaan kantor.
- Ada saat-saat saya harus merelaksasikan diri saya, dengan cara main games, bermain dengan adik, mendengarkan musik, pergi ke salon, berbelanja, atau sekedar jalan, nonton, karaokean, atau makan di Mall.
- Saya sudah mengetahui kondisi badan saya, jika sudah merasakan kecapean (keletihan) dalam melakukan aktivitas, dan jika hal itu terjadi, biasanya saya makan buah-buahan, minum susu, air mineral yang banyak, dan makan asupan vitamin C, untuk memperkuat daya tahan tubuh.
- Untuk mengontrol stres saya, biasanya saya imbangi dengan olahraga aerobik, minimal satu minggu sekali, dan istirahat yang cukup, karena faktor stres juga diakibatkan karena tidur / istirahat yang kurang.
- Jika saya mengalami stres yang dapat membuat saya merasakan cukup tertekan, sehingga menimbulkan alergi ditubuh saya, biasanya saya sudah menyediakan obat-obat dari resep dokter untuk penanganan pertama. Jika memang belum optimal, maka periksakan kembali ke dokter spesialis.
Sumber : Yusniarti (Mahasiswi Binus University)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar