# E-Supply Chain Management merupakan suatu konsep manajemen, dimana perusahaan memanfaatkan teknologi internet, dan jaringan yang ada untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan (yang berkaitan dengan proses pasokan material, proses produksi, dan pengiriman barang), terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi.
# e-Supply Chain Management mengkolaborasikan atau menggabungkan penggunaan teknologi, dengan tujuan untuk memperluas proses B2B dan meningkatkan kecepatan, kelincahan, control yang real time, dan kepuasan customer. (contoh: perencanaan, koordinasi, dan kontrol).
e-Supply Chain Management terdiri dari pengaplikasian teknologi, perubahan kebijakan manajemen, budaya organisasi, matriks performance, proses bisnis, dan struktur organisasi.
# Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif yaitu untuk mendapatkan respon dengan cepat pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply (dari perusahaan pemasok kepada perusahaan yang melakukan proses produksi). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa, dan efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang, selain itu dengan adanya e-supply chain ini, maka dapat menurunkan biaya produksi dan peningkatan nilai tambah untuk service ke customer.
* E-Supply chain sangat penting perannya dalam mendukung performa suatu organisasi. Berikut ini peran serta manfaat penerapan E-Supply Chain Management, yang dapat meningkatkan performa suatu organisasi, yaitu :
a.) Mengurangi biaya transaksi sebesar 90%.
-> Dengan adanya e-Supply Chain Management, maka pembiayaan untuk proses transaksi akan berkurang. Hal ini dikarenakan pada proses e-supply chain ini, perusahaan yang terlibat di dalamnya memiliki perjanjian bekerja sama (kontrak kerja), sehingga dalam proses transaksinya, pastinya memiliki sistem aplikasi yang saling terintegrasi dengan perusahaan lain di dalam cakupan proses e-supply chain ini. Oleh karena itu sistem tersebut dapat meminimalkan dan mengotomatisasi proses transaksi, selain itu dalam melakukan transaksi biasanya juga ada keterkaitan atau kerjasama dengan pihak bank.
b.) Menurunkan biaya pembelian barang dan pelayanan sebesar 2 sampai 6 persen.
-> Penurunan biaya pembelian barang dan pelayanan terjadi dikarenakan, dalam proses bisnis e-supply chain ini, biasanya perusahaan pembeli membeli produk dengan jumlah pembelian produk yang cukup banyak, sehingga perusahaan penjual dapat memotong atau memberikan diskon biaya pembelian barang.
c.) Membantu mengurangi biaya dan memperbaiki performance dengan memperkuat kebijakan procurement dalam desain produk dan SCM.
-> Yang dimaksud membantu mengurangi biaya yaitu, mencakup biaya administrasi proses pengiriman atau pengadaan barang. Sedangkan memperbaiki performance, yaitu dengan cara dibuatkannya kebijakan procurement dalam pengadaan atau pembelian barang material, untuk proses produksi.
d.) Melalui perbaikan kualitas informasi, accessibility dan waktu, e-SCM membantu perusahaan lain dalam supply chain lebih transparan untuk mencapai tujuan bersama (Long term Partnership)
-> E-supply chain dapat membantu perusahaan lain yang ada di dalam cakupan bisnisnya untuk dapat selalu update terhadap informasi, sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas informasi dan pengetahuan dalam proses pengadaan barang untuk proses produksi.
e.) Meminimalisasi tingkat inventory
-> Dengan adanya e-Supply chain, maka akan meminimalisasikan tingkat inventory. Hal ini sangat erat sekali kaitannya dengan prinsip proses produksi, yaitu first in-first out, sehingga tidak ada penumpukan barang material di gudang.
f.) Mengoptimalisasi produksi dan meningkatkan penyaluran
-> Dengan adanya e-Supply chain, maka tidak akan terjadinya loading proses produksi yang diakibatkan karena penyediaan barang stock material yang kritis (atau habis), karena proses penyalurannya dilakukan secara teratur.
g.) Mengurangi waktu produksi
-> Tidak menutup kemungkinan e-Supply chain ini dapat mengurangi waktu produksi, karena adanya keterkaitan antara proses supply dari satu perusahaan dengan perusahaan lain (dalam satu cakupan proses produksi) berjalan dengan lancar, oleh karena itu waktu produksinya pun juga berjalan dengan lancar.
h.) Mengoptimalisasi logistik dan distribusi
-> Proses pengiriman barang material dari pemasok, atau pendistribusian barang yang telah diproduksi kepada distributor dapat berjalan dengan lancar, dan prosesnya dapat berjalan dengan optimal.
i.) Mempersingkat pemenuhan pesanan.
-> Berapa banyaknya jumlah material atau barang produksi yang dipesan oleh perusahaan, hal ini tidak menjadi masalah, karena semua proses bisnisnya akan dilakukan secara singkat, yaitu dengan adanya proses bisnis e-Supply chain (yang dapat saling mengintegrasikan perusahaan di dalamnya).
Sumber :
Turban, Efraim, Jae Lee, Dennis Viehland, David King &. (2010). Electronic Commerce: a
Managerial Perspective. 2010. Prentice Hall, Chapter 6
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-6858-2504202603-Bab1.pdf
Terima kasih infonx mas....
BalasHapusAlfian: Semoga membantu
BalasHapus