Sabtu, 09 Maret 2013

Membangun jaringan sosial secara tepat dan efektif

Banyak orang menjadi malas untuk saling bertemu dan berkomunikasi langsung karena banyaknya social network seperti facebook dan twitter. Bahkan parahnya orang yang sudah duduk bersama, masih saja sibuk dengan handphone masing-masing. kita harus bisa memanfaatkan teknologi secara bijaksana. Jangan sampai berkomunikasi di dunia nyata semakin minim karena terlalu asyik berkomunikasi melalui internet.
ya sungguh benar pendapat anda tersebut karena kita saat ini dihadapi realita realita seperti itu maka dituntut kebijakan kita dalam mensikapi nya.
Sekali lagi, internet ternyata juga punya sisi negatif. Jika dalam berita sebelumnya, disebutkan adanya game di internet bisa membuat orang lupa diri hingga meninggal kelelahan. Kali ini, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, internet bisa membuat orang kecanduan dan lupa bersosialisasi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan JWT Adforce, salah satu biro iklan terbesar di Amerika, didapatkan kenyataan bahwa banyak orang yang ternyata tak dapat melewati waktu tujuh hari dalam seminggu tanpa online. Bahkan, mereka rela mengesampingkan teman-teman dan lingkungan sosialnya.
Penelitian yang dilakukan JWT itu melibatkan setidaknya 1.011 responden. Dari jumlah tersebut, 15 persen yang disurvei mengaku hanya bisa bertahan sehari atau bahkan kurang tanpa internet. Sekitar 21 persen mengaku hanya bisa bertahan maksimal dua hari, dan sekitar 19 persen mengaku tiga hari sebagai batas paling lama tidak terkoneksi dengan internet.
Kebutuhan akses internet ini, bahkan menurut orang yang disurvei, membuat mereka merasa kehilangan sesuatu jika tak terkoneksi dalam dunia maya itu. Jumlah responden yang mengaku merasakan hal tersebut ada sekitar 48 persen. Dan, parahnya, ada juga sekitar 28 persen yang disurvei mengaku sengaja mengurangi waktu bersosialisasi dengan orang sekitarnya hanya untuk online. Yang paling mengejutkan, bahkan 20 persen responden mengaku rela mengurangi waktu untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, yakni memenuhi hasrat seks dengan pasangan.
Ann Mack, direktur JWT yang merilis penelitian itu mengatakan bahwa para responden mengaku merasa gelisah, terisolasi serta bosan jika dipaksa untuk offline. Ini membuktikan bahwa internet telah jadi semacam candu bagi manusia. Berbahaya atau tidakkah candu ini? Masing-masing individu lah yang menentukannya. Bagaimana dengan Anda?

Sumber : Dosen CB Interpersonal Development Pak Iwan Irawan, SH., MBA

2 komentar: