Rabu, 17 Desember 2014

Pengalaman pertama menginjakan kaki di Luar Negeri (Kuala Lumpur, Malaysia)

Oleh Ahmad Latip

Pengalaman pertama ketika menginjakan kaki di luar negeri. Belum terbayang sebelumnya ketika saya menginjakan kaki di negeri jiran Malaysia, negeri yang merupakan satu rumpun dengan Indonesia. Malaysia merupakan negeri yang sangat bagus, masih lebih bagus Indonesia. Pengalaman ketika travelling seorang diri dikarenakan 3 rekan yang sebelumnya di jadwalkan untuk dapat ikut serta dalam perjalanan ke luar negeri. Sehubungan dengan ke tiga rekan tidak bisa ikut, dengan memberanikan seorang diri, saya pun berangkat kesana.

Keberangkatan pun dimulai ketika saya menuju stasiun gambir untuk naik damri dari stasiun gambir menuju ke Bandara International Soekarno Hatta. Setibanya di Bandara International Soekarno hatta, saya pun melakukan check in terhadap ticket pesawat yang saya pesan beberapa bulan yang lalu. Sembari menunggu keberangkatan dari Bandara International Soekarno Hatta ke Kuala Lumpur International Aiport. Saya duduk dan mempelajari terhadap strategy ketika saya sampai disana.

Panggilan pun datang dari information centre terhadap keberangkatan, saya pun bergegas untuk naik ke pesawat dengan bawaan yang saya bawa pada saat itu, setelah saya tiba di pesawat, saya duduk bersama orang Indonesia. Saya pun berbincang-bincang dengan beliau terkait dengan malaysia. Orang Indonesia tersebut mengakui dan menjelaskan bahwa Indonesia memang lebih baik dari negara manapun termasuk malaysia dari mulai adat, kebudayaan, makanan dan semua hal yang ada di Indonesia.

Setibanya di KLIA2 (Kuala lumpur International airport), saya pun langsung menuju information tourist centre untuk mendapatkan map daerah kuala lumpur. Map tersebut bertujuan agar saya tidak tersesat dan lebih memahami terhadap daerah kuala lumpur, malaysia. Dari sisi teknologi, KLIA2 sudah sangat modern dalam memberikan fasilitas dan kenyamann kepada tourist lokal atau mancanegara. Setelah saya sampai di tourist information centre, saya memberanikan diri untuk dapat berbincang bincang dengan petugas nya, walaupun bahasa inggris saya terbilang pas pasan  saya coba untuk berdialog dan memberikan penjelasan terkait dengan guest house yang menjadi tempat tinggal sementara selama di Kuala Lumpur, Malaysia. Petugas tersebut memberikan pengarahan terkait dengan public tranportation yang akan di gunakan untuk menuju ke Guest House. Guest House yang akan menjadi tempat tinggal berlokasi di Jalan Teng kat tong shin Bukit Bintang

Pada saat saya naik kereta (Express) harganya 45 RM,  kereta tersebut sangat cepat, dari KLIA2 menuju ke kuala lumpur malaysia sangat cepat dan membutuhkan waktu 30 Minutes menuju KL Centre. Setelah  sampai di KL Centre, saya coba naik monorel.  Public transportation nya sudah sangat bagus sehingga tourist yang berkunjung ke Kuala Lumpur dapat menikmati bagian-bagian daerah yang ada di kuala lumpur, Malaysia.  Terdapat pengalaman yang kurang baik ketika ada seorang pria yang datang menghampiri dan mencoba untuk menunjukan jalan, namun saat tiba di Bukit Bintang, pria tersebut mengaku kehilangan uang nya sehingga tidak bisa kembali ke daerahnya. Sebagai seroang muslim, saya coba untuk memberikan pertolongan dan berfikir positive kalau beliau memang kehilangan uang nya. Saya memberikan bantuan kepada beliau dan sayapun melanjutkan perjalan untuk mencari guest house yang menjadi tempat tinggal selama di kuala Lumpur.

Setelah saya mencoba untuk menanyakan kepada orang-orang yang ada di lingkungan sekitar, dengan mengucapkan alhamdulillah akhirnya dapat bertemu dengan guest house dan langsung melakukan check in dengan memperlihatkan bukti pemesanan hotel dari www.agoda.com, setelah itu petugas memberika  nomer kamar dan kunci nya dan saya pun langsung istirahat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar